Senin, 29 Februari 2016

Nama : Epi Susilawati
NIM   : 1501001010079

Pengusaha COFFE CHO

Menjadi pengusaha memang mudah bagi setiap orang, di usia muda untuk menjadi pengusaha pasti keinginan setiap orang, butuh usaha yang optimal untuk menjalankannya. Tetapi tidak ada kata nyerah untuk menjadi orang sukses bagi seorang pemuda yang berasal dari Takengon (gayo).

Seorang pemuda yang mempunyai semangat bisnis yang sangat tinggi, Ilham maulana pemuda 27 tahun ini berasal dari Takengon, Aceh tengah, yang merupakan mahasiswa lulusan dari Internasional Accounting Unsyiah, karena bisnis ia akhirnya ia lulus 7 tahun 14 semester.
Pada tahun 2009 dia mulai mendirikan usaha bisnis kecil jus di Fakultas Ekonomi yaitu usaha “justu”. Lalu berkembangnya bisnis yang ia jalani, ia membuka cabang-cabang bisnisnya di Fakultas Teknik, Fakultas kedokteran, dan fakultas pertanian. Pada saat keberhasilan itu usaha kecil nya sangat di kenal oleh mahasiswa Unsyiah, tetapi bukan hanya mahasiwa saja yang mengathui hal tersebut.


Di tahun 2012 usaha yang telah ia bangun pun mengalami kendala aset-aset usaha yang ia miliki hilang. Tetapi pemuda yang kerap disapa ilham ini tidak bakal menyerah, ia menganggap itu semua adalah cobaan baginya. Lalu ilham membangunkan kembali usaha baru kecilnya yaitu “Reise Up Coffee” yang dibangun oleh ilham di kawasan Fakultas Unsyiah. Berjalan usaha selama 2 tahun, namun kegagalan yang di alami nya lagi, karena pembangunan tembok dikawasan tersebut menghambat produksi sehingga menghambat produksinya sehingga penjualan semakin menurun. Dan pada saat itu ia mengalami kegagalan untuk kedua kalinya, tetapi ia masih mempunyai semangat kerja yang sangat besar pada dirinya.
Pememuda itu tidak berhenti untuk memulai usaha nya lagi, dengan terus menerus ia membuat usaha yang terinspirasi dari keluarganya di Takengon tempat ia berasal. Di mulai dari tahun 2014 ia mulai memproduksi yang di buat dengan brand nya sendiri yaitu usaha:

“Coffe Cho”



                                      

Sebagaimana tempat yang ia tinggal itu adalah daerah yang penghasilan kopi terbaik di Sumatera. Kopi yang dibuatnya di ambil dari kebun milik keluarganya sendiri di Takengon, Lalu ia menggunakan sosial media sebagai alat pemasaran dan mempromosikan produk-produk nya itu, seperti web, instagram dan sosial media lainnya dan tidak hanya konsumen aceh, namun kopi ini juga terjual hingga mancan negara, dan juga  tidak hanya pengunjung dari unsyiah saja tetapi banyak tamu-tamu dari OIA yang mencobak kopi brand tersebut. Coffe cho ini terbuat dari bahan-bahan alami sehingga sehat untuk dikonsumsi. beliau membuka outlet di unsyiah karena melihat peluang yang besar dan belum ada pemain coffee arabica di kampus, oleh karena itu, beliau ingin mengedukasikan kepada orang-orang bahwa kopi yang sehat diminum kopi tanpa gula dan bagusnya kopi arabica itu, meski pun mempunyai zat asam yang tinggi, tetapi mempunyai dampak positif untuk kita yang mengkonsumsi coffee arabica.



Outlet yang dibangun pun juga diberi nama yang sama yaitu “Coffe Cho”. Dengan modal awalnya 8 juta ia pun sekarang dapat meraih omset hingga Rp 14-16 juta dengan pendapatan keuntungan bersih sebesar Rp 4 juta. Dan target selanjut nya ilham ingin membuka cabang di Fakultas lain seputan Unsyiah. Coffee Cho dibuka mulai pukul 08.00 s/d 18.00. Selain itu, dan tutup pada hari sabtu dan minggu. coffee cho juga dapat di delivery dengan syarat dengan pembelian minimum 5 cup coffee dan akan dilakukan delivery khusus kawasan seputaran kampus saja.


            Pesan kepada orang-orang yang ingin memulai bisnis adalah : “ jangan takut untuk memulai bisnis dengan terus menerus gagal karena terus menerus menerapkan kesalahan yang sama. Atau terus gagal karena berani mencoba hal baru. Para pengusaha adalah orang yang berani mencoba hal baru.  Dan beberapa orang berbakat menjadi pengusaha, dan diapun sukses. Tapi kebanyakan orang tak tahu apa-apa, tapi ia giat berusaha dan belajar, dan diapun menjadi sukses. Maka mulailah bisnis sedikit demi sedikit.”